Tidak terasa sekarang sudah bulan Rajab, ini berati kurang dari dua bulan lagi kita masuk bulan puasa.
Apa yang paling saya kenang dari bulan puasa tiada lain kala semasa kanak-kanak bersama orang tua di kampung.
Menjelang "tanggal lilikuran", istilah kita mulai tanggal 21 romadhon menjelang iedul fitri. Budaya kami di pedesaan biasa memasak makanan selayaknya kami membuat sebuah kenduri (hajatan). Lalu makanan tersebut kami sebarkan ke tetangga dan handai tolan dengan menggunakan "rantang".
Apa itu "rantang", sekarang saya sudah tidak menemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Adalah semacam tempat makanan berbentuk bulat silinder yang ditumpuk beberapa undak yang terikat oleh sebuah pegangan, dibagian paling atas bulatan yang berisi makanan menggunakan penutup sedangkan tempat makanan di bawahnya tertutup oleh bagian tempat makanan di atasnya.
Bulatan semacam tabung silinder yang tersusun itu berisi masakan yang beraneka ragam, biasanya terdiri dari kentang, nasi, lauk-pauk (bisa daging atau ikan), mie putih atau kuning (bukan mie instant) karena saat itu kami belum mengenal adanya mie instant, dan lain-lain.
Yang menarik adalah "tanggal lilikuran" tersebut adalah godaan terberat yang kami rasakan sebagai kanak-kanak, karena aroma masakan yang begitu menggoda dan membuat perut kami yang sedang belajar berpuasa terasa berat untuk menahan selera makan.
Kadang kami merengek untuk membatalkan puasa tapi orang tua kami teguh memegang tradisi bahwa kami harus belajar menamatkan puasa sampai lebaran nanti kalau bukan karena alasan sakit atau hal lain yang memang memberatkan.
Sungguh indah hari-hari itu saya kenang, kami umumnya yang lahir tahun tujuh puluhan.
Kemarin, semasa pemerintahan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil semua ASN dianjurkan untuk mengumpulkan sejumlah uang dan bingkisan untuk fakir miskin di akhir-akhir tanggal bulan romadhon, yang dinamakan "Rantang Cinta ASN". Mungkin momen itulah yang coba dihadirkan kembali Pemerintah Jawa Barat.
Adalah dimana momen kami yang lahir tahun tujuh puluhan bisa mengenang kembali budaya "tanggal lilikuran".
Kami bekerja sama dengan pemerintah RT/RW setempat mengumpulkan anak-anak yatim dan yang berhak menerima santunan untuk berkumpul dan bersilaturahmi.
Masihkah Program Rantang Cinta masih dipertahankan untuk bulan puasa mendatang? Ya kita tunggu saja. Tapi secara pribadi saya berharap budaya itu masih bisa dipertahankan.
Di atas saya hadirkan momen kami saat melaksanakan Program Rantang Cinta ASN pada bulan ramadhan tahun lalu, semoga menjadi inspirasi.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "
Budaya "Tanggal Lilikuran" dan Rantang Cinta ASN
", Klik untuk baca: https://video.kompasiana.com/agushendrawan8209/65ce16a012d50f33a214fb42/budaya-tanggal-lilikuran-dan...Kreator: Agus Hendrawan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com